Wednesday, 4 June 2014

Aku Hanya Sekadar Bayang

Tolonglah hati
Tolonglah naluri
Berhentilah meronta
Janganlah meminta
Janganlah mengharap...

Dia seperti bulan

Aku bagai pungguk
Dia seolah intan
Aku hanya kaca
Walau digilap
Tetap tidak berkilau...

Mana mungkin menjadi nyata

Mana mungkin
Bumi dan langit bermadu kasih
Mana mungkin
Garam menjadi manis...

Apakah aku merasa hati

Atau aku yang terkeliru sendiri
Mungkin aku bermain api
Yang pasti mula membakar diri...

Pejamkan mata

Tutupkan hati
Pesanlah pada sanubari
Agar segera melupai...

Bukannya aku membenci

Tapi aku tahu
Siapa diri ini...

Hanyalah bayang
Yang menumpang di sudut malam...

Menagih kasih pada sang purnama
Entah kan sudi entah kan tidak...

Monday, 2 June 2014

Malam Ini

Ketika mata ini...
Mulai terpejam dan terlelap
Dalam gelapnya malam
Aku ingin bertemu denganmu
Menemani aku
Dalam indah di malam ini
Sampai pagi
Yang membangunkan aku...

Walau waktu memisahkan kita
Tapi di hati selalu ada cinta
Meski kini kau jauh di mata
Tapi hati ini tak pernah melupa...

Kuberjanji...
Dari hatiku yang tulus
Takkan kukecewakan dirimu
Dan akan kupastikan
Cintaku hanya untukmu sayang
Sampai waktu
Yang menentukan nanti...



PERTEMUAN INI

Andainya dapat
Kurayu takdir ini
Ingin aku berbisik
Aku cinta padamu
Terasa bahagianya
Detik terindah itu...

Andai bisa
Kuputar masa lalu
Ingin kuberteduh
Di rimbun rindumu
Agar terlerai resah
Yang menyapa ini...

Andai masih ada
Cinta dan rindumu
Izinkan aku bertamu
Di laman kenangan ini
Mencintaimu dengan hati
Memilikimu dalam mimpi...

Maafkan aku
Di pertemuan ini
Menumpang rasa
Sebentar jua...
Hadirku sekadar
Tetamu cuma...
Menanti esok
Aku pergi jua... 


Hati Kita Tak Lagi Bersama

Dua hati...
Iring dalam melangkah
Menempuh masa ke masa
Warnai hari ke hari

Dua hati...
Satu dalam janji
Membingkai cinta, menyulam rasa
Berbagi tangis dan tawa

Namun itu cerita lalu...

Dua hati...

Kini tak lagi bersama
Kerana dugaan telah datang memisah
Dan tatap mata tak lagi bersua...


Cintaku Terus Tertangguh

Dalam setiap hembusan angin kutitip pesanan cinta
Yang meresap ke segenap liang-liang dan seluruhnya
Memenuhi relung-relung kasih tak terbendung

Ketika langit malam membisu seribu bahasa
Bulan pula bagai menyimpan rahsia serta tak mahu bicara
Dan bintang seperti tak mahu bermesra
Aku meredah duri-duri cinta sampai ke hujungnya
Dengan luka-luka dengan langkah yang kian lara
Cukup bahagia sekadar menatap matamu yang bercahaya

Senyummu tak dipaksa tapi bersulam derita
Tawamu penawar duka tapi berhias sengsara
Wahai kekasih, kitakah yang bersalah
Menyemai benih cinta ini menjadi subur ?
Siapakah di antara kita yang lebih berdosa
Kerana suatu hari nanti terpaksa membunuh cinta ?

Telah terlepas seribu keluh
Bukan sesal yang berlabuh
Cuma... aku merenung cintaku yang terus tertangguh..!


Kasih Sayang Itu Bahagia Dan Derita

Kasih sayang yang ikhlas tak perlu apa-apa balasan. Cukup dapat memberi kasih sayang dan melihat orang yang kita sayangi bahagia. Namun, adakala kasih sayang membuat kita sakit dan derita. Bukan kerana kasih sayang itu menjadi racun dalam diri, tetapi kerana kasih sayang itu bagai tak akan menyatu. Ia memang membahagiakan, namun ia bagai bayang yang tak mampu kita dakap ke dalam pelukan, yang semakin laju berlari apabila kita mengejarnya. Ia ada dekat namun tak mampu kita gapai, tak mampu kita capai!


Kasih Sayangku lebih dari sekadar perasaan ; Kejora Biru